Share with Love

Selamat Datang Usaamah

Bismillah…

Awal tahun lalu, sekitar bulan Februari sampai April 2019, saya masih aktif mengikuti pelajaran di kelas Bunda Sayang dari Ibu Profesional. Melalui beberapa tulisan, saya posting di web ini, menjalankan materi dan mempraktikkannya kepada anak pertama saya Ukaasyah. Qodarullah, Allah Subhanahu wata’ala berkehendak fisik saya kurang mendukung banyak beraktifitas, karena harus bedrest, hamil muda. Selama lebih dari tiga bulan saya banyak bedrest, dan minim membersamai anak berkegiatan. Akhirnya perkuliahan Bunda Sayang tidak bisa dilanjutkan. dan saya pun harus mengundurkan diri dari kelas, karena tidak bisa aktif ikut diskusi maupun melaksanakan tugas-tugasnya.

Bulan demi bulan berlalu, tak terasa sudah sembilan bulan sudah terlewati, dan Alhamdulillah, dengan proses normal, adik Ukaasyah lahir. Di awal kehamilan, HPL yang ditetapkan ibu Bidan adalah tanggal 2 Februari 2020. Sedangkan sat USG ke dokter kandungan, HPL muncul tanggal 28 Januari 2020. Ternyata si dedek sudah lahir tanggal 10 Januari 2020, Alhamdulillah, diberi nama Usaamah Abdurrahman Khudri. Welcome Usaamah…

Persamaan Dua Kehamilan

Setelah proses melahirkan yang ke-dua kemarin, ada keiginan untuk menulis tentang kehamilan saya, yang pertama dan ke-2. Semata-mata untuk catatan pribadi, syukur ada manfaat yang bisa diambil para pembaca sekalian. Sudah lama sih tidak menulis. Emang dasar kemampuan menulisnya masih kurang, meskipun sudah sekolah sampai tingkat master. Tapi ya enggak apa-apa ya. Anggap saja sebagai catatan yang semoga bisa menginspirasi dan memberi manfaat bagi pembaca, aamiin.

So, ngomongin soal kehamilan, pertama, saya ingin kilas balik, ternyata dari dua kehamilan yang saya alami, dengan jarak kurang lebih tiga tahun, ada persamaan yang saya alami. Persamaan utama nya adalah saya harus bedrest sekitar tiga bulan. Menulis tentang bedrest bukan berarti saya sedang mengeluh, saya tetap bersyukur, demikian ketentuan Allah. Dengan bedrest, tubuh saya benar-benar disiapkan Allah untuk bisa menjadi tempat tumbuh dan berkembang anak kami sementara, sebelum dia lahir ke dunia. Kalau nggak bedrest, mungkin saya sudah masih pecicilan seperti hari-hari biasa, ke sana kemari, beraktifitas yang mungkin bisa membahayakan janin. Jadi saya tetap menikmati prosesnya, kalau sudah lewat juga sudah selesai, Alhamdulillah. Dengan proses bedrest itu, banyak hal yang saya bisa renungi, banyak berdoa dan semoga jadi amal ibadah saya, aamiin. Gejala yang saya alami adalah, hampir sama dengan masalah umum ibu hamil muda, seperti perut mual sepanjang hari, ingin muntah, berdiri nggak kuat, duduk juga terasa nggereges. Satu hal yang unik adalah, saya merasa lapar terus menerus. Kadang merasa sedih, karena tidak bisa berbuat banyak, apa-apa dilayani. Tetapi balik lagi, Allah mentakdirkan demikian, pasti baik, untuk saya, anak pertama saya, suami dan keluarga besar saya. Buat ibu hamil muda yang sedang baca tulisan ini, dan mengalami hal serupa dengan saya, tetap semangat yaa…. dibawa enjoy saja, kalau bisa tidur, ya tidur, kalau tidak tidur, bisa sambil dibawa mendengarkan lantunan Al Quran atau mendengarkan kajian-kajian agama. Jadi hati semakin sejuk. Katakan pada tubuh Anda, bahwa Anda insyaAllah bisa melalui masa mabok yang memorable itu dengan baik. Kuat, kuat kuat… pahala, pahala, pahala..

Ah ada lagi persamaan dari kedua kehamilan, lebih tepatnya ke fisik sih. Alhamdulillah saat hamil, ketombe yang dulu menghiasi rambut bisa jadi bersih, tak bersisa. MaasyaAllah, begitu juga dengan kerontokan rambut hampir bisa dikatakan 99,9% rambut jadi kuat tanpa rontokan. Semua yang pasti karena kuasa Allah, namun secara medis, saya juga nggak tahu, apa karena ada hormon tertentu atau bagaimana. Mungkin teman yang punya pengalaman atau pengetahuan tentang hal itu bisa share di kolom komentar.

Sampai di sini dulu catatan kecil ini ya, InsyaAllah di tulisan mendatang saya ceritakan perbedaan kehamilan yang saya alami baik di kehamilan pertama maupun kehamilan kedua. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Share with love

Ummu Ukaasyah