Share with Love

#NHW4 Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala. Tuhan semesta alam, segala puji hanya untuk Allah Subhanahu wata’ala.. Shalawat dan salam selalu dipanjatkan untuk Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam beserta keluarga, para sabahat, dan para pengikutnya sampai akhir jaman.

Yang terhormat, Bunda Septi Peni Wulandani, yang saya hormati, Fasilitator MIIP Batch 6 Jateng 2, Bunda Juwita Dewiningtyas,  dan para pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wata’ala.. perjalanan saya untuk bisa mengikuti kelas matrikulasi IIP membuat saya menunggu untuk waktu yang tidak sebentar, harap-harap cemas, mengingat ketatnya persaingan untuk bisa terdaftar. Alhamdulillah berhasil masuk, dan apa yang saya dapatkan di bulan pertama ini, sungguh beyond expectation.  Seperti musafir yang sudah lama mengembara di tengah padang pasir, yang menemukan oase, sumber air. Saya mendapat banyak sekali ilmu dan juga teman, para ibu pembelajar yang luar biasa semangat juang untuk keluarganya. Alhamdulillah.

Menjawab pertanyaan pada poin (a), saya semakin merasa butuh mendalami ilmu yang sudah saya tulis pada NHW1 lalu. Tidak ada keraguan dalam hati saya untuk serius menekuni Agama Islam, the way of my life. Untuk memantaskan diri menjadi Ibu Profesional, Bunda Septi dan Tim, sudah membantu saya dengan memberikan checklist seperti pada NHW2 lalu, beberapa indikator untuk mempermudah dalam saya menjabarkan, melakukan dan mengevaluasi apa-apa saja yang merupakan indikator profesionalisme perempuan baik sebagai diri sendiri, sebagai isteri dan ibu bagi anak-anak kami. Review dan diskusi penugasan itu telah dilakukan di kelas, dan pesan penting dalam review tersebut adalah tentang bagaimana saya harus melakukan apa-apa yang sudah dicanangkan dengan sungguh-sungguh dan kerja keras. Menjawab pertanyaan poin (b), maka saya perlu melakukan daftar profesionalisme perempuan tersebut dengan deep work yaitu melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dengan fokus sehingga mampu mengupayakan segala informasi dan usaha secara optimal. Konsisten dan istiqomah adalah kunci dalam menaklukan segala tantangan yang muncul.

Membaca kembali NHW3 seperti yang terlampir, membuat saya semakin bertanya-tanya tentang kekuasaan Allah subhanahuwata’ala. Tidak ada keraguan tentang betapa sayangnya Allah terhadap diri saya, melihat bagaimana saya ditakdirkan untuk berada di sekeliling keluarga saya. Saya berterimakasih atas adanya NHW4 ini, pertanyaan pada poin (c), membuat saya semakin berpikir dan meninjau diri saya kembali dengan lebih dalam. Sesungguhnya ada rahasia apa dibalik penciptaan saya di muka bumi, Tentu grand design nya tentu untuk menghamba dan beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Lalu kemudian, yang menjadi pertanyaan, peran apa yang sesungguhnya Allah subhanahuwata’ala inginkan, mengingat setiap orang diciptakan dengan fitrah masing-masing, dengan segala kelemahan dan keunggulan masing-masing. Bukankah setiap manusia diciptakan Allah subhanahuwata’ala dengan segala keunikannya.  Jika ditanya peran apa yang Allah subhanahuwata’ala tugaskan kepada saya adalah sebagai ibu yang profesional, menjalankan peran sebagai wanita, ibu, dan isteri dengan sebaik-baiknya. Sadar akan diri ini yang masih sangat jauh dari kesempurnaan, saya bertekad lebih mendalami dan mempelajari bagaimana menjadi seorang ibu profesional melalui Institut Ibu Profesional yang dijalankan Bunda Septi beserta Timnya.

Di sisi lain, saya percaya Allah Subhanahu wata’ala menciptakan diri ini dengan segala kekurangan dan kelebihan dengan tujuan supaya saya terus bisa bersyukur, dan lebih sungguh-sungguh dalam beribadah guna mencapai ridho-Nya. Saya adalah seorang ibu yang senang mengamati kondisi sekitar, senang belajar terhadap apa yang saya anggap perlu dipelajari, mau mendengarkan curahan hati orang lain, ketika orang itu mempercayakannya kepada saya, juga gemar memotivasi orang lain untuk terus dan selalu bersemangat, meskipun saya sadar, terkadang segala tantangan hidup mampu menggoyahkan hati.  Lebih dari itu, ada kebahagiaan dan kepuasan tersendiri ketika mampu mempelopori sesuatu, dan menggagas suatu hal kepada anak, suami, dan keluarga, baik kegiatan, aktivitas, permainan, dan juga makanan. Jikalau boleh jujur, memang belum pasti keahilian apa yang saya benar-benar miliki, namun tentu saya boleh bercita-cita tentang salah satu misi hidup yang akan saya impikan dan kerjakan ke depannya, selain menjalankan peran sebagai ibu. Sehingga berikut salah satu rumusan misi yang bisa dijabarkan.

Misi hidup: Memberikan motivasi kepada orang lain

Bidang: Home Food supply

Peran: Motivator

Menjawab pertanyaan pada poin (d), ilmu yang harus dipelajari untuk menguasai bidang Home Food Supply adalah sebagai berikut:

  1. Farming: ilmu yang berkaitan dengan bercocok tanam, baik di halaman/ outdoor, secara organik, konvensional, vertical farming, maupun indoor farming
  2. Recycling: Ilmu yang berkaitan mengolah sampah rumah, dan sampah dari pertanian, sehingga mampu dimanfaatkan kembali untuk kepentingan Home Food Supply
  3. Permaculture: ilmu yang berkaitan dengan pertanian swadaya, sistem ekologis desain lingkungan berdasarkan ekologi lingkungan.

Dari urutan daftar ilmu yang harus dikerjakan di atas, maka perlu diberikan ruang untuk lebih memperdalam ilmu-ilmu tersebut, diagendakan lagi ke dalam checklist Profesionalisme Perempuan seperti yang tertuang pada NHW2 lalu.

Untuk mencapai misi tersebut, saya perlu merencanakan milestone yang harus tercanang, sebagai berikut:

KM 0- KM 1 (tahun ke-1) : Menguasai ilmu Farming

KM 1 – KM 2 (tahun ke-2): Menguasai ilmu Recycling

KM 2- KM 3 (tahun ke-3): Menguasai ilmu Permaculture

Kemudian pada akhirnya, rencana akan menjadi penting dan bermakna ketika dikerjakan dengan segala proses di dalamnya yang semakin memperkaya khasanah dalam belajar. Terimakasih atas kesediaan dalam membaca meluangkan waktu memahami apa yang saya tuliskan. Saran dan kritik sangat saya harapkan atas apa yang sudah saya paparkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

Majenang, Cilacap

27 Agustus 2018

Share With Love

Khoirun Nisaa