Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurah untuk Nabi Muhammad Shallallahu’alahi Wassalam beserta sahabat, keluarga dan para pengikutnya.
Dari serentetan NHW yang sudah diberikan, memang semua butuh pemikiran yang serius dan mendalam. Semua butuh perhatian dan menggugah kembali diri sendiri untuk menggali dan memahami diri sendiri. Kalau boleh jujur sejujurnya, memahami perintah pada NHW ke-5 ini dibilang mudah, ya bisa jadi mudah, karena di sana membebaskan saya untuk berproses dan melewati sendiri apa yang akan saya kerjakan. Di sisi lain, NHW ini juga tersulit, karena tingkat bingungnya sudah di ubun-ubun hehehe. Kami tidak banyak dipandu. Semacam ada keraguan, wah maksud detailnya bagaimana ya, begini gak yaa, atau begitu. Dan sampailah pada diskusi kelas, yang seru, banyak teman-teman menyampaikan pendapat tentang bagaimana mengerjakan NHW5 ini.
Ketika diminta untuk mengungkap apa itu desain pembelajaran, sebagian peserta didik, termasuk saya juga berpendapat tentang bagaimana harus mendesain kurikulum yang kemudian dijabarkan ke dalam rancangan pembelajaran per-pertemuan (RPP). Sebagaimana telah diungkapkan dalam materi, sekarang kami para peserta kelas matrikulasi adalah calon atau orangtua yang akan menghadapi anak dengan era yang berbeda dengan kami. Yang perlu kami lakukan adalah menyadari bahwa dunia selalu mengalami perubahan, sehingga kami semua dituntut untuk terus belajar, memahami perubahan itu. Di sisi lain, kami juga diminta untuk terus meningkatkan kapasitas diri sebagai orangtua dengan segala macam tantangannya.
Kami diberi petunjutk tentang bagaimana menghadapi perubahan yang tidak pernah berhenti, yaitu dengan belajar hal yang berbeda, cara belajar yang berbeda dan semangat belajar yang berbeda. Perkenankan saya untuk mencoba menjawab tantangan pada NHW 5 ini, di mana bidang yang saya tekuni terkait dengan Home Food Supply. Saya memimpikan bagaimana dari rumah sendiri, dapat memenuhi setidaknya 50% pengelolaan kebutuhan pangan sehingga pada akhirnya mampu 100%.
Dari bidang Home Food Supply tersebut, saya membaginya dalam 3 topik besar yaitu:
A. Farming
Topik (What) Farming yang dimaksud di sini adalah ilmu yang berkaitan dengan bercocok tanam, baik di halaman/ outdoor, secara organik, konvensional, vertical farming, maupun indoor farming termasuk di dalamnya belajar berternak seperti ayam, maupun hewan besar seperti kambing
Tujuan (Why) pembelajaran ini adalah menguasai teknik-teknik dalam bercocok tanam maupun berternak hewan ternak.
Sumber referensi (where) dalam mempelajari ilmu tersebut berasal dari beberapa buku dan literasi dan juga belajar langsung kepada warga sekitar dan ahli di bidangnya.
Metode (How) dalam mempelajari ilmu ini adalah dengan membaca referensi, melihat langsung dari para pelaku dan juga mempraktikkan percobaan menanam dan berternak
Waktu (When) yang dialokasikan untuk mempelajari topik ini adalah 2 jam dalam sehari, 5 hari dalam sepekan, selama satu tahun.
Guru (Who) yang dipilih adalah para ahli baik dari lingkungan sekitar, maupun menempuh pelatihan dan workshop yang ditunjuk
B. Recycling
Topik recycling adalah Ilmu yang berkaitan mengolah sampah rumah, dan sampah dari pertanian, sehingga mampu dimanfaatkan kembali untuk kepentingan Home Food Supply. Di dalamnya terdapat proses edukasi dan pembiasaan anggota keluarga untuk punya kesadaran tentang meminimalisir sampah, serta pengorganisasian sampah berdasarkan klasifikasinya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk keberlanjutannya.
Tujuan dari pendalaman topik ini adalah untuk lebih mengefisienkan perputaran pangan, dan sampah sehingga mampu berguna ada kehidupan termasuk di dalamnya memperlakukan ekosistem hidup dengan lebih baik.
Sumber referensi adalah dari buku-buku yang berkaitan dengan pengelolaan sampah, pengorganisasian sampah, dan lingkungan dalam rumah serta luar rumah.
Metode pembelajaran adalah dengan membaca, kemudian mempraktikkan apa yang ada di dalam referensi. termasuk mengajak seluruh anggota keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam program ini.
Waktu pembelajaran berkesinambungan dan berkelanjutan dari belajar farming butuh alokasi waktu khusus satu tahun.
Guru yang kami percaya dalam hal ini adalah pengalaman dari orang-orang yang sukses dalam mengola perputaran sampah dan perngorganisasian rumah, seperti pengolal bank sampah dan ahli Konmari.
C. Permaculture
Topik permaculture adalah ilmu yang berkaitan dengan pertanian swadaya, sistem ekologis desain lingkungan berdasarkan ekologi lingkungan. Setidaknya ada 12 prinsip dasar dalam menjalankan permaculture yang didesain oleh David Holmgren yaitu terkait dengan observasi dan interaksi, mengumpulkan energi, bercocok tanam, mengaplikasikan regulasi sendiri termasuk mengatur pola konsumsi diri, menggunakan sumber yang bisa didaurulang, berproduksi dan mendaurulang sampah, mendesain pola ke hal lebih rinci, integrasi daripada segregasi (berkolaborasi dengan lingkungan milik orang lain), menggunakan solusi kecil, memanfaatkan bagian terluar dari potensi untuk digunakan dan dikembangkan, serta kreatif dalam menggunakan dan merespon perubahan
Tujuan pembelajaran topik ini adalah untuk mencapai kemandirian dan memanfaatkan potensi yang dimiliki dari tingkat keluarga.
Sumber referensi dari banyak literasi yang berkaitan dengan permaculture baik offline maupun online..
Metode pembelajaran dengan membaca dan praktik langsung
Waktu yang dialokasikan adalah berkelanjutan dari belajar farming, recycling dan kemudian dilanjut dengan permaculture secara mendalam selama minimal 1 tahun.
Guru yang kami canangkan adalah belajar langsung dari orang-orang yang ahli dan terkait dengan permaculture atau bagian permaculture itu sendiri.
Semoga apa yang saya tuliskan di atas dapat terwujud dengan doa dan dukungan dari para pembaca sekalian, aamiin…
Sekian yang dapat saya sampaikan untuk kesempatan kali ini, kami sangat berterimakasih atas kesediaan waktu untuk membaca dan curahan serta saran untuk kebaikan kita bersama.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Majenang, Cilacap
3 September 2018
Sharing with love
Khoirun Nisaa