Share with Love

Aliran Rasa Tantangan Level 1 Komunikasi Produktif

Bismillah,

Alhamdulillahirobbil ‘alamiin.. segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan juga para sahabat dan ummatnya hingga akhir jaman, aamiin.

Belajar komunikasi secara formal, sudah saya lakukan di bangku kuliah, dan juga saya praktekkan pada dunia kerja yang sudah berlalu. Ada beberapa jenis komunikasi yang saya pelajari, seperti komunikasi massa, yang fokus melihat bagaimana penggunaan media sebagai alat penyampai informasi, juga ada komunikasi kelompok dan komunikasi interpersonal.

Kuliah spesifik jadi seorang ibu, baru mulai saya jalankan. Alhamdulillah dipertemukan dengan Institut Ibu Profesional yang di dalamnya buanyaaak sekali Ibu Profesional yang sangat menginpirasi dan sampailah saya pada kelas Bunda Sayang, yang pada materi pertamanya adalah mengenai Komunikasi Produktif. Komunikasi produktif yang saya jalankan pada tantangan pertama ini, sejatinya adalah bagian dari pembahasan Komunikasi Interpersonal. Kalau dulu saya belajar komunikasi interpersonal, banyak praktik dengan orang-tua, teman-teman dan saurada. Kini, alhamdulillah komunikasi produktif yang saya jalankan langsung kepada anak. Dan ini merupakan pengalaman pertama saya berkomunikasi dengan anak kandung sendiri. Benar bahwa komunikasi interpersonal itu bertujuan untuk membangun hubungan, dan menitikberatkan pada peran masing-masing komunikan. Di dalamnya butuh proses, yang mana setiap prosesnya akan turut serta membangun hubungan.

Yang ingin saya katakan adalah, meskipun sudah pernah belajar komunikasi sebelumnya, namun pengalaman berkomunikasi produktif dengan anak, adalah pengalaman baru yang terkadang sulit untuk diungkapkan rasanya. Terkadang emosi negatif ingin menggempur, namun mengingat tujuan yang ingin dicapai, membuat saya harus banyak belajar dan menerapkan kesabaran, dan pada akhirnya menikmati proses ini. Dan demi Allah, kesabaran akan membuahkan hasil. Ada rasa damai, dan bahagia di akhir. Alhhamdulillah diberi kesempatan untuk bisa belajar lagi dan mempraktikkannya dengan anak. Semoga bisa terus belajar dan berproses dan bermanfaat untuk keluarga. Wassalamu’alaikum warahamatullahi wabarakatuh

Share with love

Khoirun Nisaa