Bismillah,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh teman-teman.. Semoga dalam keadaan sehat-sehat semuanya.
Seperti yang sudah disampaikan kemarin, bahwa family project kami adalah Belajar Tauhid. Anak kami baru satu, seorang laki-laki kecil yang kini berusia 3 tahun 8 bulan, seperti yang sudah-sudah, dalam artikel tetap dipanggil anak K. Untuk memudahkan saja. Alhamdulillah secara umum anak K tumbuh dan berkembang secara baik, fisiknya maupun mentalnya.
Bicara soal Tauhid, kami di Rumah Khudri sudah menyadari betul bahwa hal itu adalah kewajiban yang harua kami tanamkan ke anak. Sedini mungkin. Sudah kami praktikkan juga dan sudah nge-blend dengan keseharian. Melalui tantangan kelas Bunda Sayang ini, kami bertekad membuatnya lebih terorganisir. Mengapa Tauhid, karena kami yakin bahwa tujuan penciptaan kita sebagai manusia adalah beribadah kepada Allah Subhanahu wata’ala. Jadi ya harus punya bekal ilmu untuk menjalaninya.
Tentu kami menyadari kami sendiri masih sangat butuh belajar Tauhid, masih sangat banyak kekurangan. Tapi dari apa yang ada semoga mampu menularkan semangat untuk belajar dan menaruh arti penting terhadap kajian tauhid khususnya bagi anak-anak kami kelak.
I dont how to express.. I don’t want it to be an excuse. Ada tantangan lain yang datang bersamaan dengan tantangam kelas Bunsay ini. Alhamdulillah, setelah mengalami berbagai macam symptom, kemudian kami putuskan periksa ke dokter kandungan. Dan kabar gembiranya, im pregnant, it’s seven weeks already. Itu adalah kabar gembira. Lalu, tantangannya di mana? Ini dia. Yang kemudian jadi tantangan adalah selama sepekan terakhir ini kegiatan saya lebih banyak berbaring. My body is weak, powerless and fragile. Mungkin karena masih pekan-pekan awal kehamilan. Seperti hamil lalu, I was bed rest for about 3 months. Semoga dikuatkan Allah.. Aamiin
Materi sudah banyak dari beberapa referensi dan kitab. Kemudian pertanyaan selanjutnya, proyek ini akan dibuat seperti apa saja yaa.. Kegiatannya bakal bagaimana yaa, Mengingat gerak badan saya saat ini cukup terbatas. Semoga dilancarkan Allah.
Pada dasarnya belajar tauhid juga banyak sekali topik pembahasannya. Saya dan suami harus memilih topik mana yang jadi prioritas diajarkan pada anak usia 3 tahun..
Dari beberapa yang saya dapatkan di HSI dan kajian Tauhid offline bersama ustad dan ustadzah ada banyak topik yang dibicarakan seperti pengertian tauhid, mengapa harus tauhid, apa itu syirik dan bahayanya, taubat dari syirik, sihir, mencintai Allah, bertabarruk, dan masih banyak lagi.
Nah setelah menimbang-nimbang melihat usia dan kondisi anak K, harua ada yang diprioritaskan. Materi mana yang layak disampaikan terlebih dahulu. Kemudian metode apa yang dipakai untuk menyampaikan materi itu.
Beberapa topik yang jadi prioritas kami adalah materi tentang
- Mencintai Allah di dalamnya mencakup juga mengenal Allah sebagai pencipta, pemberi rezeki, pengatur alam semesta, Asmaul Husna
- Takut kepada Allah
- Berdoa kepada Allah
- Menyandarkan kenikmatan kepada Allah
- Belajar kalimat-kalimat thoyyibah
- Dan masih banyak lagi.
Adapun metode yang memungkinkan dikerjakan adalah
- Membacakan buku tentang tauhid
- Mencontohkan dan mengajak ketaatan beribadah
- Ngobrol dan diskusi
- Menghubungkan kejadian yang dialami dan ditemui dengan kekuasaan dan peran Allah.
Hari ini, berhubung saya banyak tiduran, saya membuka kembali catatan-catatan saya tentang belajar Tauhid. Anak K yang super aktif seolah tak mau dan tak bisa diam kalau sedang melek. Jadilah di lari-lari mondar mandir dari satu ruang ke ruamg lain. Entah sambil bawa layangannya atau mobil truck yang baru dibelikan mbah nya.
Waktu dia masuk kamar saya didapatinya bunda sedang baca buku. Namun dengan suara lirih hampir tak terdengar.
Kemudian anak K pun bertanya.
“Ada apa ya Buuund… Kok gak ada suaranyaa,” saya pun hampir tertawa.
Rupanya saking biasa melihat bunda membaca keras, supaya dia dengar, mungkin dia merasa aneh melihat ibunya membaca buku tapi tak bersuara.
Sebenarnya saya sedang skimming materi, melihat-lihat lagi, supaya recalling terhadap memori materi itu kembali.
Akhirnya saya baca randomly, yang kemungkinan cocok dengan anak K. Saya baca bab mengenai takut kepada Allah. Anak K pun mendengarkan dan memberikan feedback.
“Siapa yang takut ke Allah?” tanya anak K.
“Setiap orang Islam harus takut kepada Allah, maksudnya matuh dan manut ke Allah, maas.. Tetmasuk kita,” jelas saya singkat.
“Jadi bunda takut ke Allah?” tanya anak K
“Iyaa,” jawab saya singkat lagi.
Anak K pun tampak mikir. Disambu lompat-lompat meneksplor kasur tempat saya berbaring. Sesekali dia loncar. MaasyaAllah nikmat banget waktundi lompat sampai ranjang bergetar. Kepala yang cenut-cenut makin lah cenut-cenut. Nggak papa nak, semoga Allah selalu bimbing kitaa..
Kemudian kami pun ngobrol soal dukun islam, dan tiga pertanyaan yang akan ditanyakan malaikat ketika kita kelak memasuki alam kubur.
Anak K tampak antusias dan bergembira. Alhamdulillah. Semoga bermanfaat dan membekas di hatinya.
Nah para pembaca, sekian dulu dokumentasi kegiatan kami hari ini, semoga bisa diambil manfaatnya. Sampai jumpa lagi esok, insyaAllah..
Arakallahu fiikum
Share with love,
Khoirun Nisaa