Share with Love

Tantangan Level 2 Melatih Kemandirian #hari10

Bismillah,

Bergembiralah kita karena dalam beberapa jam ke depan, InsyaAllah, Ramadhan akan datang. Bulan yang selalu dinanti-nanti kedatangannya bulan yang akan dilipatgandakan pahalanya. Semoga kita dimudahkan menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, aamiin.

So, hari ini, gema Ramadhan juga mulai didengung-dengungkan di keluarga kami. Anak K pun sudah antusias bertanya-tanya,

“Besok puasa ya Bund?” tanya anak K.

Iya, kita pun berbincang tentang apa itu Bulan Ramadhan, apa saja ibadah yang bisa dikerjakan, dan bagaimana sikap yang harus ditampakkan menyambut bulan Ramadhan, yeeeaay kita bergembira. Kondisikan hati untuk bersemangat menjemput pahala Allah, mencari ridho Allah, dan mengharapkan pengampunan dosa dari Allah Subhanahu wata’ala.

Latihan keterampilan pada anak K, berkaitan dengan kemampuan menyampaikan pendapat dengan jelas, tenang dan tanpa emosional, sudah tercapai, alhamdulillah. Dan untuk latihan kemandirian, yang berkaitan dengan mandi. seperti yang sudah dijelaskan pada tantangan hari ke-5 yang lalu.

  1. Secara sadar dan teratur, butuh aktivitas mandi untuk menjaga kebersihan/kesegaran dan kesehatan.
  2. Bisa melepas pakaian sendiri
  3. Masuk ke kamar mandi, dan mandi sendiri
  4. Keluar dari kamar mandi dan berhanduk
  5. Berpakaian sendiri.

Pada hari ke 6 pelatihan kemandirian khususnya latihan mandi, bisa dikatakan sudah berhasil 80%. Dari ke-5 poin di atas, yang sudah dicapai justru ada pada poin ke-2 sampai poin ke-5. Pekerjaan rumah paling menantang dalam hal ini adalah bagaimana bisa menumbuhkan kesadaran anak untuk mau secara tertib, tanpa disuruh, dan tanpa dipaksa serta dengan senang hati, dan antusias berinisiatif untuk mandi.

Untuk poin nomor 1 tersebut, hal yang saya lakukan sebagai usaha adalah

  1. Dengan melakukan komunikasi produktif
  2. Memberikan contoh dan teladan

Hampir tiap hari di pagi hari saya melontarkan kalimat yang bukan secara langsung memberikan instruksi, namun saya memberikan kalimat yang memancing jawaban anak, sehingga harapannya membuat dia sadar dan bersemangat. Seperti tadi pagi, saya pancing dengan kalimat berikut.

“Alhamdulillaaah…mas K sudah bangun, ini sudah pagi yaa… Jadi kalau pagi-pagi itu ngapain yaa… waktunya apa yaaa…?”

Anak K menjawab.

“Mandi ya Bund?”

Namun urutan kegiatan, saya tidak benar-benar harus bangun tidur langsung mandi sih. Itu adalah kalimat pancingan, supaya dia bersiap-siap dan bersemangat. Bahwa bundanya sudah memotivasi nya… Karena biasanya bangun tidur, anak K harus minum obat, lalu sarapan. Nah setelah sarapan baru lah dia mandi. Alhamdulillah pagi tadi dan sore tadi pun berjalan lancar, dengan kalimat-kalimat pancingan tersebut. Sesekali, saya membantu memakaikan pakaian, kalau anak meminta, itu pun jika dia sampai bilang, “susah Bund..”

Selain kalimat tersebut di atas, kalimat teladan yang bisa dilakukan adalah, bukan dengan memamerkan diri sedang mandi sih, namun, saya berkata dengan mata berninar-binar, semangat dan meyakinkan bahwa

“Ayooo mandi mandiii… Bunda juga sudah mandi lhooo… badannya jadi segeeer…. mau main jadi enak, mau jalan-jalan juga enaakk… badannya sudah bersih, wangiii… ada yang mau seger juga nggak yaa,,, wangi juga nggak yaaa,” kata saya.

Semoga kalimat-kalimat tersebut di atas bisa memotivasi anak K untuk mandiri mandi. Besok kira-kira akan anda cerita apa yaa… kita tunggu deh, InsyaAllah..

Share with Love

Khoirun Nisaa