Bismillah,
Latihan kemandirian berbicara mengungkapkan keinginan/pendapat dengan jelas dan nada tenang untuk anak K, saya nyatakan telah lulus, Alhamdulillah.. Yeeeyy..
Dalam tiga hari latihan, dengan konsisten Alhamdulillah telah berhasil. Selain konsisten berkomunikasi produktif, peran orangtua dalam memotivasi serta memberikan teladan juga tidak kalah penting. Adalah esensial bagi orangtua memberikan contoh cara berbicara mengungkapkan pendapat dengan jelas, singkat, dan bernada tenang, meskipun dalam kondisi yang genting. Keberhasilan satu kemandirian anak K dalam mengemukakan pendapat harus terus dipertahankan dan selalu diingatkan jika memang terjadi hal di luar harapan. Misalnya anak K sesekali masih emosional, entah merengek ataj menangis saat meminga sesuatu, adalah masih wajat, jangan buru-buru panik. Mungkin dia sedang capek, mengantuk atau sakit. Yang terpenting saya juga harus peka dan perhatian pada kondisi anak.
Beralih ke kemandirian lain yang sedang dilatih, yaitu latihan mandi sendiri. Hari ini, berhubung anak K ke rumah Mbah nya, dan dimandikan Mbah Putrinya, maka saya lebih men-sounding kan kembali tentang arti penting mandi dan bagaimana seharusnya dilakukan..
Di sela-sela kegiatan bermainnya kami ngobrol dan cerita-cerita singkat seputar hal-hal di sekitar kami. Lalu saya sisipkan pembicaraan tentang mandi.
“Waah tadi dimandikan Mbah yaa.. K seger ya.. Wangii,” kata saya membuka percakapan.
Anak K menjawab, iya dan menganggukkan kepala..
“Naaah kalau rajin mandi, badannya kan jadi seger, sehat juga wangii Maas… Pagi-pagi bangun tidur ke kamar mandi, pipis-pipis, eek trus mandi..” imbuh saya.
Anak K tampak antusias mendengarkan.
Selain berkomunikasi, saya juga mengupayakan kembali gerakan mandi lebih awal. Sebisa mungkin sebelum sholat subuh juga sudah mandi. Sehingga harapannya bisa jadi tauladan. Masa ngoprak-ngoprak tertib mandi, diri sendiri belum mandi?? Hahaha…
We’ll see tomorrow.. InsyaAllah
Share with love
Khoirun Nisaa
